Powered By Blogger

Selasa, 08 Mei 2012

15 Tragedi Terburuk Dalam Sejarah Sepakbola


15. Tragedi Stadion Ibrox
Tanggal: 5 April 1902
Lokasi: Stadion Ibrox, Glasgow, Skotlandia
Total meninggal: 25 orang


Pada menit ke-51 dalam pertandingan antara timnas Skotlandia dan Inggris, 
tribun selatan bagian belakang runtuh yang sebenarnya baru dibangun, tribun 
yang terbuat dari kayu ini runtuh karena hujan deras yang mengguyur pada 
malam sebelumnya. Para suporter jatuh dari ketinggian 12 meter kebawah 
tribun, 25 meninggal dan mencederai 517 lainnya.
Dan sedihnya, stadion Ibrox kembali mengalami tragedi pada tahun 1961 dan 
1971 (lihat peringkat 8 dibawah).


14. Tragedi Burnden Park
Tanggal: 9 Maret 1946
Lokasi: Burnden Park, Bolton, Manchester, Inggris
Total meninggal: 33 orang


Tragedi ini terjadi saat pertemuan Bolton Wanderers dan Stoke City. Tembok 
di tribun selatan bagian depan rubuh karena desakan para suporter yang 
sudah melebihi kapasitas stadion. Sebanyak 20.000 suporter yang tidak bisa 
masuk kedalam stadion akhirnya merusak gerbang dan memaksa masuk. 
Banyak suporter jatuh dan menimpa suporter lainnya yang berada di 
depannya saat tembok tribun rubuh, dan kejadian itu menyebabkan 33 
suporter meninggal dan lebih dari 400 lainnya cedera.
Tragedi ini adalah yang terbesar dalam sejarah sepakbola Inggris setelah 
tragedi Ibrox Park di kandang Rangers pada tahun 1971 (lihat peringkat 8 
dibawah).


13. Tragedi Heysel
Tanggal: 29 Mei 1985
Lokasi: Stadion Heysel, Brussels, Belgia
Total meninggal: 39 orang


Pada final Piala Eropa (Liga Champions) 1985 yang mempertemukan Liverpool 
dan Juventus, tembok di stadion Heysel rubuh sebelum pertandingan itu 
berjalan. Tembok stadion itu rubuh karena desakan dari para suporter 
Juventus yang mencoba menjauh dari para fans Liverpool yang mencoba 
mendesak dan menyerang mereka, akibatnya sebanyak 39 suporter meninggal 
dan 600 lainnya terluka, kebanyakan korban adalah para suporter Juventus.
Saat pertandingan berlangsung, kepolisian setempat masih mencoba untuk 
meredam aksi anarkis para suporter. Dan pertandingan itu dimenangi oleh 
Juventus melalui penalti kontroversial Michel Platini. Dan semenjak kerusuhan 
ini, klub Inggris dilarang bertanding di semua ajang kompetisi UEFA, dan 
larangan ini baru dicabut pada tahun 1990-1991.
Latar belakang dari kejadian ini adalah pada tahun sebelumnya (1984) saat 
Liverpool juga mencapai partai final dari kejuaraan yang sama dan 
menghadapi AS Roma, di stadion Olympico, Roma. Liverpool menang melalui 
adu penalti. Dan setelah partai final itu, Suporter AS Roma menyerang 
suporter Liverpool, sampai-sampai suporter Liverpool harus dikawal kepolisian 
setempat saat kembali ke hotel dan beberapa ada yang berlindung di 
Kedutaan Inggris. Dan suporter Liverpool mencoba membalasnya kepada 
sesama suporter klub Italia.


12. Tragedi Orkney
Tanggal: 13 Januari 1991
Lokasi: Stadion Oppenheimer, Orkney, Afrika Selatan
Total meninggal: 42 orang


Pertandingan persahabatan antara kedua tim sepakbola Afrika Selatan Kaizer 
Chiefs melawan Orlando Pirates, berubah menjadi petaka saat wasit 
pertandingan mensahkan gol yang tercipta dari tim Chiefs, dan para suporter 
Pirates mulai berulah dengan melemparkan kaleng minuman dan buah-buahan 
kepada para suporter Chiefs yang membuat mereka panik dan mencoba kabur 
menerobos barisan polisi yang menjaga antara tribun penonton dan lapangan. 
Dari kepanikan itu banyak suporter Chiefs yang terinjak-injak dan 
bergeletakan di hampir semua tempat. Kerusuhan ini terjadi karena kedua 
suporter tidak ditempatkan terpisah saat pertandingan. Dan total korban 
meninggal adalah 42 orang.


11. Tragedi Stadion Ellis Park
Tanggal: 11 April 2001
Lokasi: Stadion Ellis Park, Johannesburg, Afrika Selatan
Total meninggal: 43 orang


Tragedi dari Orkney tidak dijadikan pelajaran, sehingga setelah 10 tahun 
kemudian, kembali terjadi pertemuan kedua tim sepakbola diatas, yaitu Kaizer 
Chiefs dan Orlando Pirates, dan kembali menjadi sebuah petaka yang 
memakan korban. Kejadian berawal saat stadion telah terisi penuh dengan 
sekitar 60.000 suporter kedua tim, disaat yang bersamaan 30.000 suporter 
yang masih diluar stadion juga mencoba menerobos masuk untuk menyaksikan 
tim kesayangan mereka bertanding. Tapi media setempat memperkirakan 
kalau ada sekitar 120.000 suporter. Dan desakan dari para kedua suporter 
membuat suasana semakin rusuh sehingga para aparat kepolisian berinisiatif 
untuk menembakkan gas air mata ke arah para suporter dengan tujuan untuk 
meredam kerusuhan, tapi yang terjadi gas air mata itu tambah membuat para 
suporter panik dan semakin berdesakan dan banyak korban yang terhimpit 
dan terinjak-injak. Total 43 suporter menjadi korban meninggal dari kerusuhan 
ini. Banyak pihak mengklaim kalau kerusuhan ini terjadi akibat gas air mata 
yang ditembakkan oleh kepolisian, tapi pihak kepolisian menyangkal hal 
tersebut.


10. Tragedi Stadion Kayseri Ataturk
Tanggal: 17 September 1968
Lokasi: Stadion Kayseri Ataturk, Kayseri, Turki
Total meninggal: 44 orang


Pertandingan antara Kayseri Erciyesspor dan Sivasspor dalam pertandingan 
Liga Utama Turki, dihadiri lebih dari 12.000 suporter dari kedua belah pihak. 
Pertandingan berlangsung dengan atmosfir yang sangat keras. Dan pada 
menit ke-20, gol tercipta oleh Oktay, striker dari Kayserispor. Setelah gol 
tersebut, para pemain dari kedua belah pihak mulai berkelahi tanpa alasan 
yang jelas, sang wasit mengeluarkan kartu merah kepada salah satu pemain 
Kayserispor, tapi setelah meminta pendapat dari para ofisial lainnya, wasit 
merubah keputusannya dan memperbolehkan pemain tadi bertanding kembali. 
Dan dari level pertandingan yang keras itu, para suporter mulai berulah 
dengan melemparkan batu kepada suporter lawan. Dan beberapa suporter 
Sivas mencoba melarikan diri dari lemparan batu, berlari kedalam lapangan 
dan mencari pintu keluar, beberapa yang lari ke lapangan dihadang para 
petugas kepolisian dan memutar balik sehingga para suporter Sivas terdesak 
di pintu keluar terdekat dan menerobos menabrak sesama para suporter Sivas 
yang berada diluar pintu keluar stadion. Saat lautan suporter Sivas tersebut 
bertabrakan, kejadian berikutnya sangat mengenaskan, banyak yang terinjak-
injak, dan menyebakan 44 orang meninggal dan ratusan lainnya cedera.
Dan para suporter Sivas yang berhasil keluar stadion membuat rusuh di 
sepanjang jalan di kota Kayseri, setidaknya 60 mobil pribadi dan beberapa 
gedung rusak akibat ulah mereka, tidak berhenti disitu, saat mereka 
meninggalkan kota Kayseri, di jalan bebas hambatan yang menghubungkan 
antara kota Kayseri dan Sivas, mereka berhenti dan mulai membakar setiap 
mobil, truk dan bus yang menggunakan plat nomor kota Kayseri.


9. Tragedi Kebakaran di Kota Bradford
Tanggal: 11 Mei 1985
Lokasi: Stadion Valley Parade, Bradford, England
Total meninggal: 56 orang


Kali ini api yang menjadi petaka. Pada hari dimana tim sepakbola Bradford City 
merayakan titel juara Liga Divisi Tiga. Kejadian terjadi saat pertemuan tim 
Bradford City dan Lincoln City. Disaat pertandingan berjalan, salah satu 
suporter berulah dengan membuang puntung rokok yang masih menyala dan 
melemparnya ke belakang tribun yang kebetulan terdapat bahan-bahan yang 
mudah terbakar seperti tumpukan koran dan kain. Dan hasilnya, 5 menit 
sebelum half time, asap putih muncul dari tribun kayu berumur 77 tahun, dan 
polisi mulai menginstruksikan para penonton untuk pindah dari blok G, tempat 
dimana api mulai terlihat. Dan 3 menit kemudian, wasit menghentikan 
pertandingan yang berkedudukan 0-0.
Saat penonton dievakuasi turun ke lapangan, ada beberapa yang masih 
terjebak di tribun blok G, para penonton juga mencoba mendobrak 
pintu keluar yang dikunci untuk menghindari para penonton yang tidak 
diinginkan masuk saat pertandingan, dan itu benar-benar menolong banyak 
nyawa para penonton yang panik akibat kebakaran hebat di tribun. Banyak 
kayu dan material yang meleleh jatuh menimpa para penonton yang berusaha 
menyelamatkan diri. Dan total penonton yang tewas sebanyak 56 orang dan 
ikut mencederai lebih dari 250 lainnya. Ironisnya banyak penonton yang 
merayakan kejadian tersebut setelah berhasil keluar dari stadion, seperti 
mereka berhasil membakar orang atau sebagainya, ada beberapa video yang 
berhasil merekam kejadian tersebut.


8. Tragedi Ibrox Kedua
Tanggal: 2 Januari 1971
Lokasi: Stadion Ibrox, Glasgow, Skotlandia
Total meninggal: 66 orang


Tragedi terjadi saat pertandingan antara Rangers dan Celtic, hasil masih 0-0 
sampai menit 89, namun Celtic berhasil membobol gawang Rangers di 
menit-menit akhir, sehingga kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk Celtic, 
dan para pendukung Rangers mulai meninggalkan stadion. Kerumunan 
pendukung Rangers yang meninggalkan stadion secara serempak menimbulkan 
kepanikan tersendiri saat banyaknya pendukung yang terjepit, banyak yang 
terhimpit dan kehabisan napas termasuk anak-anak, dan menewaskan 66 
orang serta mencederai lebih dari 200 orang lainnya.
Perlu dicatat, disaat detik-detik terakhir perpanjangan waktu, Rangers 
berhasil menyamakan kedudukan lewat gol dari Colin Stein, dan para 
penonton yang sudah meninggalkan stadion kembali mencoba masuk ke 
dalam, sehingga bentrok dengan penonton yang ingin keluar. Para ofisial tidak 
sependapat dengan ini karena mereka mengklaim para penonton sama-sama 
berjalan beriringan keluar stadion. Bagaimanapun, rumor dari gol yang dibuat 
Colin Stein masih ramai diperbincangkan dan dipercayai hingga tahun-tahun 
berikutnya.


7. Tragedi Luzhniki
Tanggal: 20 Oktober 1982
Lokasi: Stadion Lenin, Moskow
Total meninggal: 66+ orang


Kejadian ini terjadi saat perhelatan UEFA Cup antara Spartak Moscow dan 
Haarlem pada 20 Oktober 1982. Tragedi ini sengaja ditutupi untuk kebaikan 
masyarakat Uni Soviet pada waktu itu. Tiket pertandingan ini sebenarnya 
hanya terjual sedikit, hanya tribun bagian Timur saja yang dipenuhi oleh 
penonton, dan hanya satu gerbang keluar yang terbuka.
Beberapa menit sebelum pertandingan berakhir, Spartak Moscow masih 
memimpin 1-0, dan beberapa penonton mulai terlihat meninggalkan lapangan, 
tapi saat injury time, Spartak Moscow berhasil mencetak gol kedua (Sergei 
Shyetsov, pencetak gol kedua, mengatakan “akan lebih baik kalo saya tidak 
mencetak gol tersebut”) dan beberapa penonton yang sebelumnya akan 
meninggalkan stadion kembali kedalam dan berhadapan dengan para 
penonton yang ingin keluar, mengakibatkan kepanikan tersendiri yang 
menyebabkan 66 orang tewas, walaupun banyak saksi yang mengatakan 
jumlah sebenarnya adalah lebih dari 340 orang. Jika itu benar, maka kejadian 
ini adalah tragedy terburuk sepanjang sejarah. Dan menurut beberapa saksi, 
kepanikan saat itu menyebabkan tangga tribun yang licin ambruk sehingga 
menimbulkan efek domino dan banyak penonton yang terhimpit dan terinjak-
injak.


6. Tragedi Puerta 12
Tanggal: 23 Juni 1968
Lokasi: Stadion Monumental, Buenos Aires, Argentina
Total meninggal: 71+ orang


Tragedi ini memiliki beberapa versi, tragedi yang terjadi saat pertandingan 
antara River Plate melawan Boca Juniors. Versi pertama tragedi ini adalah 
versi yang paling diyakini, yaitu saat para penonton mulai meninggalkan 
stadion melalui pintu nomor 12 dan yang ternyata pintu tersebut terkunci 
sehingga menyebabkan penonton yang sudah berada di dekat pintu tersebut 
terhimpit oleh desakan penonton dari belakang yang juga ingin keluar melalui 
pintu tersebut. Banyak yang berteriak untuk berhenti mendesak dan segera 
mundur, tapi banyak juga yang tidak mendengar. Versi kedua menyatakan 
kalau para pendukung River Plate salah memasuki tribun yang ternyata adalah 
tribun dari suporter Boca Juniors dan menyebabkan bentrokan. Dan ada 
beberapa versi lainnya dari tragedi yang telah menyebabkan lebih dari 71 
orang tewas dan mengakibatkan 150 lainnya terluka. Rata-rata korban tewas 
berumur 19 tahun.


5. Tragedi Guatemala
Tanggal: 16 Oktober 1996
Lokasi: Stadion Nasional Mateo Flores, Guatemala
Total meninggal: 80+ orang


Tragedi mengakibatkan lebih dari 80 orang tewas yang kebanyakan adalah 
remaja, dan mengakibatkan lebih dari 150 orang luka-luka. Saat perhelatan 
kualifikasi Piala Dunia antara timnas Guatemala dan Kosta Rika, stadion yang 
hanya berkapasitas 45.800 dipenuhi oleh lebih dari 60.000 orang, menurut 
beberapa media saat itu, dikarenakan banyak pihak yang menjual tiket palsu 
untuk pertandingan tersebut. Tragedi terjadi sejam sebelum pertandingan 
berlangsung, karena penonton semakin bertambah melebihi kapasitas stadion, 
banyak yang terjepit, terinjak-injak dan patah tulang, dan para ofisial 
akhirnya membatalkan pertandingan tersebut dan mulai mengevakuasi para 
korban tewas ke dalam lapangan. Banyak pihak menyalahkan para penjaga 
gerbang yang terus membiarkan masuk para penonton walaupun sudah 
melebihi kapasitas stadion.


4. Tragedi Katmandu
Tanggal: 12 Maret 1988
Lokasi: Stadion Nasional, Katmandu, Nepal
Total meninggal: 93 orang


Setidaknya 93 orang tewas dan 100 lainnya terluka saat para penonton panik 
menghindari hujan es di dalam stadion yang terisi lebih dari 30.000 orang saat 
pertandingan antara timnas Nepal dan Bangladesh. Banyak saksi mengatakan 
kalau kepanikan terjadi saat para penonton yang ingin keluar stadion yang 
menyediakan delapan pintu keluar dan ternyata hanya satu pintu yang 
terbuka, banyak penonton yang terinjak-injak hingga tewas. Dua polisi 
termasuk dari sekian banyak korban yang tewas.


3. Tragedi Hillsborough
Tanggal: 15 April 1989
Lokasi: Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris
Total meninggal: 96 orang


Tragedi terburuk sepanjang sejarah sepakbola Inggris ini terjadi saat semifinal 
FA Cup antara Liverpool dan Nottingham Forest di stadion Hillsborough (yang 
biasa dipakai untuk perhelatan semifinal FA Cup pada tahun 80an). Saat itu 
polisi khawatir dengan jumlah fans Liverpool yang begitu banyak diluar 
stadion, dan membuka pintu gerbang utama yang menyebabkan sedemikian 
banyaknya fans Liverpool yang masuk melalui gerbang itu secara bersamaan. 
Dan saat itu stadion juga sudah penuh dengan para penonton yang sudah 
siap menyaksikan pertandingan tersebut, akibat desakan para fans Liverpool 
yang masih berusaha masuk dan memaksa para polisi untuk membuka gerbang 
masuk lainnya, dengan tujuan para penonton di dalam bisa keluar stadion 
untuk menghindari kelebihan kapasitas stadion, tapi banyak yang tidak 
mengerti dan akhirnya para penonton mulai menyelamatkan diri dengan 
berusaha keluar melalui gerbang lainnya dan adapula yang memanjat keluar, 
tapi keadaan sudah terlambat, banyak orang yang terhimpit dan sesak nafas. 
Total korban tewas saat itu 94 orang dan mengakibatkan 766 lainnya terluka, 
namun 4 hari setelah kejadian itu, korban bertambah satu menjadi 95 korban, 
karena gadis 14 tahun yang terluka saat kejadian itu akhirnya meninggal di 
rumah sakit, dan 4 tahun kemudian kembali bertambah menjadi 96 korban 
tewas, karena akhirnya pria yang koma akibat kejadian tersebut meninggal 
dunia pada tahun 1993.


2. Tragedi Ghana
Tanggal: 9 Mei 2001
Lokasi: Stadion Olahraga Accra, Ghana
Total meninggal: 126 orang


Tragedi terjadi saat pertemuan kedua kesebelasan antara Hearts of Oak dan 
Asante Kotoko. Saat pertandingan tersisa 5 menit lagi, tim tuan rumah Hearts 
of Oak masih memimpin 2-1 atas tim tamu, dan para fans Asante mulai 
berulah dengan merusak kursi stadion dan melemparkan botol-botol ke dalam 
lapangan. Para polisi bereaksi dengan menembakkan lusinan gas air mata ke 
arah tribun yang membuat panik para penonton, dan saksi mata mengatakan 
saat itu semua pintu keluar stadion ditutup oleh para polisi. Para penonton 
semakin panik dengan banyaknya gas air mata sehingga banyak yang jatuh 
dan terinjak-injak. Mengakibatkan 126 orang tewas dan beberapa lainnya 
luka-luka.
Banyak pihak yang mengatakan kalau polisi terlalu berlebihan dengan 
menembakkan lusinan gas air mata, karena cukup satu saja untuk membuat 
para penonton takut. Lagi-lagi kasus klasik para polisi yang membuat keadaan 
semakin parah.


1. Tragedi Stadion Nasional
Tanggal: 24 Mei 1964
Lokasi: Stadion Nasional, Lima, Peru
Total meninggal: 318 orang


Tragedi terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah olahraga dunia, dan 
sangat disayangkan tidak banyak informasi yang didapat saat tragedi ini 
terjadi. Kejadian ini terjadi saat pertemuan timnas Peru dan Argentina dalam 
kualifikasi Olimpiade yang diadakan di stadion Nasional di Lima. Persaingan 
kedua negara itu memang keras saat itu.
Kejadian bermula dari dianulirnya gol Peru di menit kedua oleh wasit, para 
fans Peru melakukan protes, protes tersebut menjadi besar dan menimbulkan 
kericuhan yang mengakibatkan 318 orang tewas dan melukai 500 orang 
lainnya. Saat kericuhan terjadi, banyak fans Peru yang menyalakan api dan 
merusak jendela-jendela stadion, dan polisi yang kalah jumlah dengan para 
suporter Peru ketakutan dan bereaksi dengan menembakkan gas air mata dan 
beberapa tembakan ke udara, yang malah menimbulkan kemarahan para 
suporter Peru semakin besar. Banyak penonton yang menghindari kericuhan 
dan mengalami kepanikan saat ingin keluar stadion dan ternyata pintu keluar 
stadion terkunci semua. Dari sekian banyak korban tewas, terdapat satu 
anak perempuan berumur 18 bulan yang juga tewas saat dia terlepas dari 
gendongan ayahnya. Kebanyakan korban tewas karena jatuh dan terinjak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar